Pemikiran Dari Ki Hajar Dewantara
Banyak tokoh-tokoh yang dapat kita petik apa yang disampaikan dari cermin pendidikan. Salah satunya adalah Ki Hajar Dewantar. Kali ini yang kita bahas adalah Bangsa yang gampang dibuat lupa, maksudnya bangsa yang punya predikat lupa. Nah kita sendiri ini termasuk bangsa yang gampang dibuat lupa atau bangsa yang melupakan. Berbicara tentang akal, akal dapat dikatakan sebagai sesuatu yang kosong untuk perlu di isi. Misalnya manusia itu mempunyai akal yang kosong dan perlu di isi sesuatu yang bersifat positif. Adapun tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam penididikan:
1. Jhon Dewey
2. Pemikiran Vygotsky
3. Pemikiran Piaget
4. Pemikiran Skinner
Ada pepatah yang mengatakan “Berfikir Secara Global Berperilaku Secara Lokal” Maksudya kita harus bersikap secara global dengan cara memerdekakan negeri ini tanpa menghilangkan budayanya. Ada negara yang no 1 dalam pendidikan di dunia ini adalah Filandia. Ada bocoran penelitian professor-profesor yang menggunakan filsafat dari Ki Hajar Dewantara. Di Filandia seorang professor menjadi guru TK, guru SD tidak masalah namun di Indonesia belum tentu seorang professor mau mengajar di TK dan SD.
Kita harus belajar dari Al Qur’an bukan mempelajari Al Qur’an maksudnya kalau kita mempelajari seolah-olah kita punya kuasa pengetahuan, kalau tidak sesuai dengan ilmu yang kita pahami maka tidak sepahaman dengan ilmu kita. Contoh fenomena yang sekarang ini banyak terjadi banyak seseorang yang ingin di anggap sebagai seorang agamawan, kalu ada masalah tentang agama semua orang ingin menjadi ahlinya. Ternyata filsafat dari Ki Hajar Dewantara snagat berpengaruh untuk di terapkan di Indonesia.
Ada cerita tentang Nabi Nuh as yang dikembalikan omongannya (diwelehke) oleh anjing. Pada saat itu Nabi Nuh as bertemu dengan seekor anjing yang cacat pada kakinya,badannya yang kurus,bulunya yang arang-arang. Dulunya nabi Nuh as benama abdhul ghofar, Nabi Nuh as berkata kepada anjing itu”anjing kamu itu mukanya jelek,badanmu kurus,kakimu cacat,matamu ada 3,kamu itu sangat jelek sekali” lalu anjing itu berkata”kamu itu Nabi yang tidak bisa berfikir,yang menghina anjing”. Mendengar perkataan itu Nabi Nuh langsung menangis, karena telah menghina ciptaan Tuhan (Allah).
Akhlak adalah perilaku yang dibawa oleh masing-masing individu.tukuan dari akhlak sendiri untuk membangun perilaku kehidupan. Ada dalil dalam Al Qur’an “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib kaum sehingga kaum itu yang mengubah nasibnya sendiri. Artinya sesungguhnya Allah tidah pernah mengubah nikmat Rahmat yang sudah diberikan kepadamu sehingga kamu sendiri yang mengubahnya. Kata kunci dari pemikiran Ki Hajar Dewantara pendidikan nasiaonal lahir dari rasa kemerdekaan. Pernah majalah tempo tahun 2010 membahas tentang freedom atau independence yang artinya kebebasan atau kemerdekaan. Menurut cak Nur dan dosen mata kuliah saya yang mengampu filsafat pendidikan. Kemerdekaan adalah memahami batasan-batasan. Contohnya ibarat pemain bola bebas mengatur bola dengan bebas,padahal ia berada dilapangan yang ada garis-garisnya(batas-batas). Ki Hajar Dewantara juga menuliskan ini. Manusia itu adalah makhluk yang terbatas(bagian) maka cara berfikirnyapun jangan sampai memutlakkan keterbatasannya. Manusia yang merdeka yaitu manusia yang hidupnya lahir tidak bergantung pada orang lain tetapi sadar akan kekuatannya sendiri. Menurut Ki Hajar Dewantara bahwa kemerdekaan itu bersifat 3macam yaitu:
1. Berdiri sendiri.
2. Tidak bergantung pada orang lain.
3. Dapat mengatur dirinya sendiri.
Komentar
Posting Komentar